Jumat, 13 Januari 2017

ILMU SOSIAL DASAR

Pemkab Banyuwangi Sulap Kawasan Kumuh Kalilo Jadi Kampung Wisata



Jakarta - Penataan dan revitalisasi sungai jadi salah satu fokus kerja Pemkab Banyuwangi. Tak hanya mempercantik dengan berbagai ornamen, tapi juga menggugah kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat terus dikerjakan.

Semisal yang dilakukan di Kalilo, sungai legendaris yang membelah wilayah perkotaan Banyuwangi. Berbagai pembudayaan untuk menghargai sungai dilakukan dalam beragam cara. Seperti, menggelar festival kali bersih dan menyulap sungai menjadi destinasi wisata.

Cara terbaru yang kini dilakoni Pemkab Banyuwangi untuk mengontrol perilaku warga, yaitu seperti pemasangan kamera tersembunyi atau closed circuit television (CCTV). Sudah sepekan ini, 4 buah CCTV pertama dipasang di Kalilo. Kedepan, tak hanya di wilayah kota, pemasangan juga akan dilakukan di sungai lainnya. Prioritasnya di Sungai Kalimati Muncar dan Sungai Rogojampi.

Pemasangan CCTV ini sebagai bagian dari upaya untuk meminimali aktivitas yang berpotensi mengotori sungai.

Pemkab Banyuwangi Sulap Kawasan Kumuh Kalilo Jadi Kampung WisataFoto: Putri Akmal
"Semua aktivitas bisa terlihat, mulai dari buang sampah, pembuangan limbah industri rumah tangga sampai yang masih sembunyi-sembunyi kencing dan buang air besar (BAB) di pinggir sungai juga kelihatan. Itu semua terpantau lewat kamera CCTV yang dipasang," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sambil tertawa ringan ketika berbincang dengan detikcom, Sabtu (14/1/2017).

Pembudidayaan pola hidup bersih dan sehat, sambung Anas, perlu ada 'pemaksaan' yang terstruktur. Pasalnya kebiasaan sehat itu perlu juga inovasi, di upayakan terus menerus dan tak pernah berhenti di kampanyekan. Apalagi setelah dipasang CCTV, ada 'sanksi sosial' yang bakal diterima warga jika nekat mencemari sungai.

"Kalau masih nekat mencemari sungai akan ditegur dan diumumkan ke publik luas. Nah jika kebiasaan pola hidup bersih warga sudah mulai terbentuk, maka masyarakat sendirilah yang akan merasakan hasilnya. Kawasan jadi lebih bersih, perilaku lebih disiplin dan hidup lebih bersih juga sehat," papar Anas.

Menurut Anas, kebersihan sungai juga merupakan elemen penting dalam menunjang sektor pariwisata di Banyuwangi. Kebersihan sungai juga ikut menentukan daya saing wisata lantaran wisatawan sangat menikmati daerah yang lingkungannya bersih. Apalagi di Pantai Boom akan dijadikan kawasan dermaga kapal pesiar. 

"Sungai-sungai yang bermuara di Pantai Boom harus dijaga benar kebersihannya," singkat Anas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah menambahkan, KaliLo menjadi target utama penanganan. Sebab sungai ini masuk kategori sungai dengan kualitas air terendah yang hanya bisa dipergunakan untuk pertanian dan peternakan saja. Secara ekosistem, daya dukung dan daya tampung Kalilo menurun akibat buangan limbah domestik. 

"Untuk itu, sungai ini menjadi prioritas yang kami garap untuk ditingkatkan kualitasnya," tutup Husnul.

Menjamurnya industri rumah tangga seperti industri tahu dan tempe yang berdiri di sekitar bantaran Kalilo juga memiliki tantangan penyelesaian sendiri. Untuk mengurangi limbah domestik sungai mulai dari buang sampah rumah tangga hingga menjadi pembuangan industri rumah tangga tahu dan tempe, Pemkab Banyuwangi tahun ini membangun IPAL komunal untuk pengolahan tahu dan tempe bagi warga di sana.

Dan untuk mengkontrol kualitas air sungai, Pemkab Banyuwangi menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang pengawasan sungai. 

"Kita butuh SOP terkait pengawasan, pelaporan dan sanksinya yang nantinya akan diatur dalam Perbup yang masih dalam proses penggodokan," tutup Husnul. 
(bdh/bdh)

https://news.detik.com/jawatimur/3395989/pemkab-banyuwangi-sulap-kawasan-kumuh-kalilo-jadi-kampung-wisata

TANGGAPAN DALAM ILMU SOSIAL DASAR 

Banyak orang yang tidak peduli lagi akan lingkungan sekitarnya, masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan akan berdampak buruk pada masalah sosial seperti banjir dan saling menyalahkan seperti membuang sampah saling menuduh , ketika masyarakat mencontoh yang tidak baik kepada warga
           
 Sekitarnya maka warga yang ada dilingkunganya akan mencontoh warga tersebut dan biasanya akan muncul konflik saling menyalahkan seperti siapa yang duluan. Maka dari itu kita sebagai makhluk sosial kita harus memberikan contoh yang baik kepada lingkungan sekitar kita. Jagan memberi contoh yang buruk

           
 Karena jika kita memberi contoh yang buruk akan berdampak juga pada lingkungan sekitar kita , dan kitapun sebagai makhluk sosial harus berani menegur kepada orang yang membuang sampah sembarangan karena jikar kita tidak menegurnya maka akan percuma kita memberi contoh yang baik kepada lingkungan kita  

Dengan menyulap kawasan kumuh menjadi kampung wisata masyaratak bisa merasakan  dampak positif dan hiburan bagi warga masyarakat kampung Kalilulo Banyuwangi 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar